BAB I PENDAHULUAN
Manusia memiliki 5 indera yaitu indra
penglihatan, pendengaran, pengecap, pembau dan peraba. Namun dalam laporan kali
ini kami hanya membahas 3 alat indera yaitu indera penglihatan, pengecap, dan
indera peraba.
Indera penglihatan yaitu mata, di mata
ada daerah yang disebut bintik buta yaitu dearah yang tidak memiliki sel
kerucut sehingga jika cahaya dari benda jatuh di bintik buta tidak akan
terlihat.
Indera pengecap yaitu lidah, di lidah
terdapat bintil – bintil yang disebut papila atau ujung saraf pengecap. Setiap
bintil – bintil saraf pengecap mempunyai kepekaan terhadap rangsangan rasa
tertentu tergantung letak nya. Pangkal lidah untuk rasa pahit, tepi samping bagian
belakang untuk rasa asam, tepi samping lidah bagian depan untuk rasa asin, dan
ujung lidah untuk rasa manis.
Indera peraba yaitu kulit, di kulit terdapat saraf
peraba seperti saraf ruffini untuk merasakan panas, saraf krausse untuk
merasakan dingin, saraf tanpa selaput untuk merasakan nyeri. Indra peraba
merupakan indera yang sederhana, umumnya tersebar pada kulit mamalia dan
sedikit sekali pada vertebrata rendah. Kepekaan peraba pada manusia sangat
besar, terutama di ujung jari dan bibir.
1. Mengetahui pengaruh bintik buta
2.
Mengetahui
pembagian daerah pengecap pada lidah
3. Mengetahui kulit tubuh yang peka
terhadap rangsangan
BAB II ISI
v
Penggaris, kertas dan spidol
1.
Menggambar tanda + dan – (kurang lebih
berjarak 5 cm) pada kertas karton/kertas ketik.
2.
Memegang gambar tersebut didepan mata
dengan tangan kanan dengan posisi tanda
+ terletak didepan mata sebelah
kanan.
3.
Menutup mata kiri dengan tangan kiri.
4.
Memusatkan pandangan mata pada
tanda +
, meskipun tanda - masih terlihat.
5.
Menggerakkan tangan kanan menuju mata
secara perlahan-lahan sampai tanda + menghilang
. Ukurlah jarak antara mata dengan kertas gambar.
6.
Menggerakkan kembali kertas gambar menjauhi
mata sampai tanda + tampak kembali. Mengukur kembali jarak antara mata dan
kertas gambar. Ketika tanda - mengahilang memperlihatkan bahwa bayangan tanda
tersebut jatuh tepat pada bintik buta
7.
Melakukan langkah kerja mulai no. 1
sampai no. 6, tetapi tangan yang memegang kertas adalah tangan kiri dan mata
yang dipakai untuk melihat adalah mata kiri, posisi tanda + di depan mata kiri.
8.
Semua siswa sebaiknya melakukan kegiatan
no. 1 sampai no. 7.
9.
Memasukkan data yang diperoleh ke dalam
tabel.
Bintik
buta adalah tempat saraf optik meninggalkan bagian dalam bola mata. Benda yang
terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan diteruskan ke aqeus
humor, pupil, lensa mata, vitrous humor, kemudian retina. Cahaya yang masuk ke
bagian bintik kuning retina akan mengenai sel-sel batang dan kerucut. Sel
kerucut sebagai fotoreseptor yang peka cahaya akan menangkap rangsang dan
mengubahnya menjadi impuls yang dihantarkan ke saraf optik ke otak besar bagian
belakang (lobus oksipitalis). Pada lobus oksipitalis ini terjadi asosiasi
berupa kesan melihat benda
Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda jika cahaya
tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh
pada bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke
saraf optik dan saraf optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan
melihat. Sebaliknya, bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika pembiasan
cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina.
NO
|
NAMA
SISWA
|
JARAK
TANDA ( + ) TIDAK TERLIHAT
|
|
MATA
KANAN
|
MATA
KIRI
|
||
1.
|
Syaiful
haq
|
25,6
cm
|
23,8
cm
|
2.
|
Sofiana
|
20,1
cm
|
17,6
cm
|
3.
|
Niluh
|
19,4
cm
|
18
cm
|
4.
|
Intan
dina
|
18
cm
|
17,5
cm
|
RATA
– RATA
|
20,75
cm
|
19,25
cm
|
- Apakah bintik buta mata kiri dan kananmu sama?
- Apakah bintik buta setiap orang sama? Berapa rata-ratanya?
- Mengapa benda tidak tampak pada waktu bayangan jatuh pada bintik buta?
a.
Tidak, Mata
kanan lebih peka dari pada mata kiri karena jarak tanda (+) hilang lebih cepat
di mata kanan. Namun, dilihat secara umum, tidak terdapat
perbedaan yang terlalu signifikan dari beberapa pengukuran. Perbedaan di atas
dapat disebabkan karena kurang ketelitian dalam pengukuran maupun kurangnya konsentrasi.
b. Jarak bitik buta untuk setiap orang
relative berbeda, tergantung dari kemampuan mata masing-masing. Tetapi ada juga
beberapa orang yang kemungkinan memiliki jarak bintik buta yang sama.
Rata-ratanya yaitu 20,75
cm untuk mata kanan dan 19,25
cm untuk mata kiri.
c. Karena bintik buta mata tidak
memiliki sel-sel batang dan sel-sel kerucut sehingga bila bayangan benda jatuh
tepat di bintik buta, maka otak tidak akan mendapat kan sinyal dari mata karena
bayangan itu jatuh tidak pada sel-sel yang peka cahaya.
v Larutan gula
v Larutan kina
v Larutan garam
v 4 buah cotton
bud
v Larutan asam
- Kegiatan ini dilakukan oleh 2 orang, siswa A dan B
- Membersihkan lidah siswa A dengan lap kain yang bersih, kemudian meminta siswa A untuk menjulurkan lidahnya.
- Memasukkan masing-masing cotton bud ke masing-masing larutan.
- Mengoleskan cotton bud dari larutan gula diberbagai tempat di permukaan lidah, dan menandai bagian lidah yang merasakan manis, kemudian catat dibuku.
- Meminta siswa A untuk berkumur setiap selesai merasakan satu rasa.
- Melakukan langkah 4 untuk larutan garam, asam, dan pahit.
- Melakukan percobaan yang sama pada siswa B.
Cita rasa
merujuk pada stimulasi bintil pengecap, reseptor yang ada pada lidah. Ketika
kita membicarakan tentang cita rasa makanan, umumnya yang kita maksud adalah
rasa makanan. Indra lain dalam konteks terpisah, tetapi akson pengecapan dan
penciuman bersatu pada sebuah sel di sebuah area yang disebut korteks
endopiriform (Fu, Sugai, Yoshimura, dan Onoda, 2004). Adanya penggabungan
tersebutlah yang memungkinkan pengecapan dan penciuman menyatukan pengaruhnya
dalam hal pemilihan makanan. Reseptor cita rasa bukanlah neuron sejati, tetapi
merupakan sel-sel kulit yang termodifikasi. Sama seperti neuron, reseptor cita
rasa memiliki membran yang dapat tereksitasi dan melepaskan neurotransmitter
untuk mengeksitasi neuron. Neuron tersebutlah yang akan mengantarkan informasi
ke otak. Seperti layaknya sel kulit, reseptor cita rasa secara bertahap
terkikis dan tergantikan, tiap reseptor bertahan selama 10 hingga 14 hari
(Kinnamon, 1987). Reseptor cita rasa mamalia berada di dalam bintil pengecap
yang terletak di papilla (papillae), suatu struktur yang ada di
permukaan lidah. Tiap papilla mengandung nol hingga 10 atau bahkan lebih bintil
pengecap (Arvidson dan Friberg, 1980), dan dalam tiap bintil pengecap terdapat
sekitar 50 sel reseptor. Pada manusia dewasa, sebagian besar bintil pengecap
terletak pada sepanjang sisi luar tepian lidah, pada bagian tengah hanya
terdapat sedikit bintil pengecap atau tidak sama sekali (Kalat, 2010).
Pengecap
merupakan fungsi utama taste buds dalam rongga mulut, namun indera
pembau juga sangat berperan pada persepsi pengecap. Selain itu, tekstur makanan
seperti yang dideteksi oleh indera pengecap taktil dari rongga mulut dan
keberadaan elemen dalam makanan seperti merica, yang merangsang ujung saraf
nyeri, juga berperan pada pengecap. Makna penting dari indera pengecap adalah
bahwa fungsi pengecap memungkinkan manusia memilih makanan sesuai dengan
keinginannnya dan mungkin juga sesuai dengan kebutuhan jaringan akan substansi
nutrisi tertentu (Diah Savitri, 1997). Indera pengecap kurang lebih terdiri
dari 50 sel epitel yang termodifikasi, beberapa di antaranya disebut sel
sustentakular dan lainnya disebut sel pengecap. Sel pengecap terus menerus
digantikan melalui pembelahan mitosis dari sel disekitarnya, sehingga beberapa
diantaranya adalah sel muda dan lainnya adalah sel matang yang terletak ke arah
bagian tengah indera dan akan segera terurai dan larut (Guyton, 1997). Sensasi
rasa pengecap timbul akibat deteksi zat kimia oleh resepor khusus di ujung sel
pengecap (taste buds) yang terdapat di permukaan lidah dan palatum
molle. Sel pengecap tetap mengalami perubahan pada pertumbuhan, mati dan
regenerasi. Proses ini bergantung pada pengaruh saraf sensoris karena jika
saraf tersebut dipotong maka akan terjadi degenerasi pada pengecap. (Sunariani
et al., 2007).
1.
Siswa
A
Jenis
larutan
|
Ujung
lidah
|
Tepi depan
lidah
|
Tepi
belakang lidah
|
Pangkal
lidah
|
(A)
|
(B)
|
(C)
|
(D)
|
|
Larutan
gula (manis)
|
+
|
-
|
-
|
-
|
Larutan
lemon (asam)
|
-
|
-
|
+
|
-
|
Larutan
garam (asin)
|
-
|
+
|
-
|
-
|
Larutan
daun pepaya (pahit)
|
-
|
-
|
-
|
+
|
2.
Siawa B
Jenis
larutan
|
Ujung
lidah
|
Tepi depan
lidah
|
Tepi
belakang lidah
|
Pangkal
lidah
|
(A)
|
(B)
|
(C)
|
(D)
|
|
Larutan
gula (manis)
|
+
|
-
|
-
|
-
|
Larutan
lemon (asam)
|
-
|
-
|
+
|
-
|
Larutan
garam (asin)
|
-
|
+
|
-
|
-
|
Larutan
daun pepaya (pahit)
|
-
|
-
|
-
|
+
|
- Tuliskan bagian lidah yang peka terhadap rasa manis, asin, asam dan pahit!
- Bandingkanlah hasil pengamatan pada siswa A dan siswa B! Apakah keduanya memiliki pembagian daerah pengecap yang sama?
1.
Pembagian lidah berdasarkan daerah kepekaan nya :
a.
Bagian lidah yang peka terhadap rasa manis terdapat di
bagian ujung lidah
b.
Bagian lidah yang peka terhadap rasa asin terdapat di
bagian tepi depan lidah
c.
Bagian lidah yang peka terhadap rasa asam terdapat di
bagian tepi belakang lidah
d.
Bagian lidah yang peka terhadap rasa pahit terdapat di
bagian pangkal lidah
2.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, siswa A dan B
memiliki pembagian daerah pengecap yang sama
C. INDERA PERASA / PERABA
v Pensil
runcing
v Air
hangat dibungkus plastic
v Es
batu dibungkus plastic
v spidol
- Melakukan kegiatan ini dengan dua orang, yang seorang matanya ditutup, seorang lagi tidak.
- Seorang yang tidak tertutup matanya menusukkan pelan-pelan pensil runcing ke telapak tangan rekan kami pada berbagai tempat, dan menanyakaan apakah merasakan sakit ? Jika “ya” kemudian menandai bagian tangan yang merasa sakit dengan spidol.
- Mengganti tempat penusukan di leher dan di kaki pada berbagai tempat, dan menanyakan rekan kami apakah merasakan sakit? Jika “ya” kemudian menandai bagian yang merasa sakit.
- Melakukan percobaan diatas dengan menggunakan es batu dan air hangat.
- Mencatat hasil kegiatan
Kulit merupakan indra peraba yang
mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan.
Susunan Kulit. Kulit terdiri dari lapisan luar yang
disebut epidermis dan lapisan dalam atau lapisan dermis. Pada epidermis
tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis tersusun atas
empat lapis sel. Dari bagian dalam ke bagian luar, pertama adalah stratum
germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya. Kedua, yaitu
di sebelah luar lapisan germinativum terdapat stratum granulosum
yang berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering.
Selain itu sel-sel dari lapisan granulosum umumnya menghasilkan pigmen
hitam (melanin). Kandungan melanin menentukan derajat warna kulit, kehitaman,
atau kecoklatan. Lapisan ketiga merupakan lapisan yang transparan disebut
stratum lusidum dan lapisan keempat (lapisan terluar) adalah lapisan tanduk disebut
stratum korneum.
Penyusun utama dari bagian dermis adalah
jaringan penyokong yang terdiri dari serat yang berwarna putih dan serat yang
berwarna kuning. Serat kuning bersifat elastis/lentur, sehingga kulit dapat
mengembang.
Stratum germinativum mengadakan
pertumbuhan ke daerah dermis membentuk kelenjar keringat dan akar
rambut. Akar rambut berhubungan dengan pembuluh darah yang membawakan makanan
dan oksigen, selain itu juga berhubungan dengan serabut saraf. Pada setiap
pangkal akar rambut melekat otot penggerak rambut. Pada waktu dingin atau
merasa takut, otot rambut mengerut dan rambut menjadi tegak. Di sebelah dalam
dermis terdapat timbunan lemak yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi
bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik.
Fungsi Kulit. Kulit berfungsi sebagai alat
pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang; sebagai alat peraba dengan
dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan; sebagai
alat ekskresi; serta pengatur suhu tubuh. Sehubungan dengan fungsinya sebagai
alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptor-reseptor khusus. Reseptor untuk
rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk
tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor
untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis.
v
Pensil
NO
|
Nama siswa
|
Frekuensi
|
|||||
Telapak tangan
|
Leher
|
Telapak kaki
|
|||||
Sakit
|
Tidak
|
Sakit
|
Tidak
|
Sakit
|
Tidak
|
||
1.
|
Syaiful haq
|
9 titik
|
2 titik
|
4 titik
|
7 titik
|
5 titik
|
6 titik
|
v
ES Batu
NO
|
Nama siswa
|
Frekuensi
|
|||||
Telapak tangan
|
Leher
|
Telapak kaki
|
|||||
Dingin
|
Tidak
|
Dingin
|
Tidak
|
Dingin
|
Tidak
|
||
1.
|
Syaiful haq
|
7 titik
|
4 titik
|
5 titik
|
6 titik
|
8 titik
|
3 titik
|
v
`Air Panas
NO
|
Nama siswa
|
Frekuensi
|
|||||
Telapak tangan
|
Leher
|
Telapak kaki
|
|||||
Panas
|
Tidak
|
Panas
|
Tidak
|
Panas
|
Tidak
|
||
1.
|
Syaiful haq
|
9 titik
|
2 titik
|
4 titik
|
7 titik
|
6 titik
|
5 titik
|
- Menurutmu, bagian kulit manakah yang memiliki kepekaan tinggi? Mengapa demikian?
- Saraf apakah yang membuat kulit peka terhadap rasa sakit?
1.
Bagian kulit yang memiliki
kepekaan tinggi yaitu pada bagian ujung jari, telapak tangan dan telapak kaki,
karena pada ujung jari, telapak tangan dan telapak kaki banyak berkumpul
saraf-saraf bebas maupun berkapsul, yang semuanya itu berfungsi sebagai alat
peraba. Selain itu, lapisan kulit pada ujung jari juga relatif tipis sehingga
rangsangan lebih cepat dihantarkan ke ujung-ujung saraf daripada bagian tubuh
lainya.
2.
Saraf yang membuat kulit
peka terhadap rasa sakit yaitu
a. Korpuskula Pacini, merupakan
ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan berupa tekanan.
b. Ujung saraf tanpa selaput,
yang merupakan ujung saraf perasa nyeri.
BAB III PENUTUP
Setelah
melakukan percobaan diatas dapat kami simpulkan :
1.
Bitik buta dari setiap orang relative berbeda tergantung
kemampuan mata dan kesehatan mata masing-masing.
2.
Titik buta pada mata kanan sekitar 21 cm (diambil dari hasil
rata-rata)
3.
Titik buta pada mata kiri sekitar 19 cm (diambil dari hasil rata-rata)
4. Bintik buta mata tidak memiliki
sel-sel batang dan sel-sel kerucut sehingga bila bayangan benda jatuh tepat di
bintik buta, maka otak tidak akan mendapat kan sinyal dari mata karena bayangan
itu jatuh tidak pada sel-sel yang peka cahaya.
5. Pada lidah
bagian ujung peka terhadap rasa manis, bagian tepi depan lidah peka terhadap
rasa asin, bagian tepi belakang lidah peka terhadap rasa asam, dan bagian
pangkal lidah peka terhadap rasa pahit.
6. Normal
nya manusia memiliki pembagian daerah pengecap yang sama.
7. Kulit yang memiliki kepekaan tinggi yaitu pada bagian ujung jari,
telapak tangan dan telapak kaki.
8. Saraf yang membuat kita peka terhadap rasa sakit yaitu korpuskula
pacini dan ujung saraf tanpa selaput.
1. Sebaiknya
dalam melakukan penelitian, tidak terburu-terburu dan serius agar hasil yang
diperoleh sesuai dengan yang diinginkan atau direncanakan.
2. Pada
saat melakukan praktikum sebaiknya siswa lebih peka dan memperhatikan hasil
dari praktikum.
3. Sebaiknya
siswa mempersiapkan peralatan dan bahan praktek dengan lengkap agar kegiatan
dapat berlangsung dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://haeranisuryadia.blogspot.com/2012/12/laporan-hasil-percobaan-biologi.html
http://bandoqueen.blogspot.com/2012/05/laporan-praktikum-biologi-uji-indra.html
http://rumahkecilupa.blogspot.com/2012/08/laporan-praktikum-pengecapan.html
http://ms.wikipedia.org/wiki/Bintik_buta
ConversionConversion EmoticonEmoticon