A. Masalah Ekonomi di Negara Berkembang
Indonesia termasuk salah satu negara
berkembang. Seperti juga negara berkembang lainnya, Indonesia menghadapi
masalah ekonomi yang sama. Kemiskinan terjadi di mana-mana, jumlah pengangguran
meningkat, tingkat kecerdasan masyarakat masih rendah, dan distribusi
pendapatan tidak merata.
A. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan perwujudan
keadaan serta kekurangan. Setiap negara memilik ukuran batas kemiskinan yang
berbeda dengan negara lain. Pemerintah Indonesia memberikan perhatian serius
dalam menanggulangi masalah kemiskinan yang dialami masyarakat. Dari tahun ke
tahun pemerintah terus berupaya menurunkan jumlah dan persentase penduduk
miskin dengan berbagai cara, antara lain subsidi silang. Subsidi silang yang
dilakukan pemerintah yaitu dengan menetapkan harga BBM untuk minyak tanah lebih
rendah daripada bensin. Subsidi untuk bensin sedikit demi sedikit
dikurangi dan nantinya dihilangkan sama sekali. Subsidi untuk minyak tanah
masih dipertahankan agar masyarakat berpenghasilan rendah mampu membeli minyak
tanah.
Pada tahun 2006,berdasarkan garis
kemiskinan yang ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS),terdapat sekitar
39,05 juta jiwapenduduk indonesia yang masih hidup di bawah garis
kemiskinan.Garis kemiskinan tersebut adalah Rp.143.455 per kapita per bulan
untuk wilayah perkotaan dan Rp.108.725 per kapita per bulan untuk wilayah
pedesaan.
B. Keterbelakangan
Masalah keterbelakangan sangat
berhubungan dengan masalah kualitas sumber daya manusia. Disamping itu, masalah
keterlebakangan sangat erat hubungannya dengan rendahnya tingkat kemajuan dan
pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilatas-fasilitas umum, dan
rendahnya disiplin masyarakat.
Untuk mengatasi masalah-masalah
tersebut, pemerintahan Indonesia berupaya meningkatkan kualitas sumber daya
manusia, misalnya dengan meningkatkan mutu pendidikan nasional. Persentase
alokasi dana untuk pendidikan pada anggaran APBN setiap tahunnya ditingkatkan.
Hal ini dimaksudkan untuk membantu sekolah yang kekurangan sarana dan prasarana
belajar, seperti gedung sekolah yang rusak, buku-buku pelajaran yang kurang dan
murid-murid yang memerlukan bantuan biaya sekolah.
C. Pengangguran
Masalah lain yang dihadapi negara
berkembang dalam pembangunan ekonomi adalah masalah keterbatasan lapangan
pekerjaan. Masalah pengangguran timbul karena ada ketimpangan antara
jumlah angkatan kerja dan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Hal ini
biasa terjadi karena negara yang bersangkutan sedang mengalami masa transisi
perubahan struktur ekonomi dari negara agraris menjadi negara industry.
Akibatnya angkatan kerja yang tersedia berada di sector agraris, sedangkan
lapangan pekerjaan yang tersedia menuntut keahlian di sector industry.
Negara berkembang memiliki
pertumbuhan penduduk lebih cepat daripada pertumbuhan kesempatan kerja. Untuk
mengatasi masalah pengangguran, pemerintahan melakukan pelatihan kerja sehingga
tenaga kerja memiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia.
Pelatihan kerja biasanya diselenggarakan oleh balai latihan kerja (BLK).
Melalui program ini diharapkan peserta pelatihan dapat mengembangkan
bakat dan keahlian untuk bekerja atau bahkan membuka usaha sendiri.
D. Kekurangan
Modal
Kekurangan modal adalah satu ciri
setiap negara yang sedang mengalami proses pembangunan ekonomi. Kekurangan
modal tidak hanya menghambat percepatan pembangunan, tetapi juga
menyebabkan kesukaran negara tersebut keluar dari kemiskinan.
Perkembangan zaman dan modernisasi
perekonomian memerlukan modal yang besar. Negara berkembang mengalami kesulitan
yang sama, yaitu kekurangan modal. Hal ini disebabkan tingkat tabungan dan
tingkat pembentukan modal yang rendah.
Untuk mengatasi kekurangan modal,
pemerintah menarik investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Misalnya BUMN
menawarkan saham kepada investor agar bersedia bekerjasama. Dengan meningkatkan
investasi, diharapkan tabungan permintahan juga meningkat. Jika tabungan
pemerintah meningkat, modal yang dikumpulkan pun akan lebih banyak.
E.
Ketidakmerataan hasil
pembangunan
Masalah lain yang dihadapi negara
berkembang adalah melaksanakan pembangunan ekonomi adalah masalah pemerataan
pendapatan. Contohnya di Indonesia, perekonomian terkonsentrasi di kota-kota
besar, terutama di pulau jawa. Sementara itu, dilihat dari hak penguasaan sector
industry, perekonomian didominasi oleh kurang lebih 200 konglomerat. Hal ini
disebabkan sistem perekonomian yang terlau terpusat kepada negara sehingga
potensi daerah kurang diperhatikan.
Melalui perubahan sistem
perundang-undangan pemerintah Indonesia mulai memperbaiki sistem perekonomian
negara. Sistem perundang-undangan yang memihak praktik monopoli mulai dihapus.
Di samping itu, untuk mengurangi kesenjangan pembangunan antara pemerintah
pusat dan daerah, diberlakukan undang-undang otonomi daerah. Daerah diberi
kebebasan untuk mengembangkan potensi dan pemerintah pusat tidak lagi terlalu
campur tangan dalam urusan rumah tangga pemerintah daerah.
F. tingkat
pertumbuhan penduduk dan beban ketergantungan yang terlampau tinggi.
G. ketergantungan
terhadap produksi pertanian dan ekspor barang-barang primer.
H. sistem hukum dan
infrastruktur yang tidak mapan.
B. Masalah Ekonomi di Negara Maju
Kota Tokyo di Jepang terkenal dengan
masyarakatnya yang disiplin dan teratur. Setiap jalan diatur sedemikian rupa
sehignga terlihat rapih, begitu pun gedung-gedung dibangun dengan
teratur.Meskipun sudah terbiasa dengan budaya disiplin dan teratur, tetapi
tetap saja negara-negara maju menghadapi berbagai masalah ekonomi. Masalah
tersebut adalah sebagai berikut:
A.
Kekurangan tenaga kerja
Negara maju memiliki pertumbuhan
penduduk yang lambat atau bahkan berangka satu (zero population growth)
sehingga negara maju kekurangan tenaga kerja. Meskipun di negara maju peraturan
ketenagakerjaan sudah baik, tetapi tetap saja arus masuk tenaga kerja dari
negara berkembang ke negara maju membawa dampak negative. Hal ini disebabkan
perbedaan budaya antara penduduk asli dan penduduk pendatang. Dampak negative
itu diantaranya, terjadi bentrokan fisik atau konflik sosial lain antara
penduduk asli dan penduduk pendatang.
B. Produk
negara berkembang masuk ke negara maju
Produk negara berkembang banyak
masuk kenegara maju. Globalisasi ekonomi menyebabkan hambatan perdagangan
antarnegara semakin berkurang. Produk negara berkembang seperti dari Cina dan Taiwan
banyak beredar dipasar negara Eropa sehingga konsumen lebih banyak memiliki
pilihan produk. Produk cina dan Taiwan tidak kalah bersaing dari segi inovasi
maupun kualitasnya. Produk-produk cina dan Taiwan biasanya lebih murah sehingga
dapat mengancam produk-produk eropa yang biasanya lebih mahal harganya.
C. Investasi negara maju masuk ke negara berkembang
Banyak pengusaha dari negara maju
yang menanamkan investasi di negara berkembang. Mereka berusaha menghindari
pajak yang tinggal di negaranya sendiri dan berusaha untuk menghemat biaya
produksi. Disamping itu, negara berkembang merupakan pasar potensial bagi
produk-produk dari luar negeri. Jika pengusaha dari negara maju membuka
perusahaan di negara berkembang, tentu akan lebih mendekatkan diri dengan konsumen.
Hal ini jelas akan lebih mempermudah sistem pemasarannya. Akibat langsung
dari pengusaha negara maju yang berinvestasi di negara berkembang adalah
menurunnya tingkat investasi di negara maju tersebut.
D. Kerusakan
lingkungan meningkat
Negara maju mengklaim bahwa negara
berkembanglah yang banyak membuat kerusakan lingkungan. Hal tersebut dapat
dimaklumi karena memang sebagian besar negera berkembang belum memiliki
peraturan yang jelas mengenai pencemaran lingkungan. Akan tetapi, hal tersebut
tidak sepenuhnya benar karena banyak juga pengusaha dari negara maju yang
mengeruk sumber daya alam sebesar-besarnya untuk keperluan produksi.
Bahkan, ada pengusaha dari negara maju yang mengambil sumber daya alam dari
negara berkembang tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan.
sumber : buku EKONOMI untuk SMA dan MA kelas X penerbit ESIS
ConversionConversion EmoticonEmoticon