Pada kesempatan ini saya akan membahas bagaimana cara mengolah limbah padat.langsung saja kita bahas.
PENANGANAN LIMBAH PADAT
Contoh Sumber Limbah Padat:
- Pabrik
- Kertas
- Rayon
- Plywood
- Limbah Nuklir
- Peralatan elektronik
- Limbah Padat Yang Mudah Terbakar
- Limbah Padat Yang Sukar Terbakar
- Limbah Padat Yang Mudah Membusuk
- Lumpur
- Limbah Yang Dapat Di Daur Ulang
- Limbah Radioaktif
- Limbah Bangunan
Dengan adanya limbah padat dalam lingkungan, maka akan timbul:
[1]. Gas beracun seperti:
- Asam Sulfida H2S
- Amoniak (NH3)
- Methan (CH4)
- CO2
- CO
Gas ini akan timbul, bila limbah padat ditimbun
dan membusuk karena adanya mikroorganisme. Dengan adanya musim hujan dan
kemarau, akan terjadi proses pemecahan bahan organik oleh bakteri.
[2]. Penurunan kualitas udara, dalam sampah yang
ditumpuk akan terjadi reaksi kimia seperti gas H2S, NH3 methane yang bila
melebihi Nilai Ambang Batas akan merugikan manusia, di mana kadar H2S sebesar
50 ppm akan membawa mabuk dan pusing.
[3]. Penurunan kualitas air, karena limbah padat
biasanya langsung dibuang dalam perairan/bersama-sama air limbah, maka akan
menyebabkan air menjadi keruh dan rasanya berubah.
[4].
Kerusakan permukaan tanah
Faktor-Faktor Yang Perlu Diperhatikan
Sebelum Mengolah Limbah Padat
1. Jumlah limbah- Sifat fisik: mempengaruhi pilihan tempat pembuangan, sarana pengangkutan dan pilihan pengolahan.
- Sifat kimia dari limbah padat akan merusak dan mencemari lingkungan dengan cara membentuk senyawa baru.
Karena lingkungan ada yang peka/tidak peka terhadap pencemaran, maka perlu diperhatikan:
- Tempat pembuangan akhir (TPA)
- Unsur yang akan terkena
- Tingakat pencemaran yang akan timbul
Tujuan
pengelolaan yang bersifat ekonomis: Meningkatkan efisiensi pabrik secara
menyeluruh dan mengambil kembali bahan yang masih berguna untuk didaur
ulang/dimanfaatkan lagi.
Tujuan pengelolaan yang bersifat non-ekonomis: Untuk mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Tujuan pengelolaan yang bersifat non-ekonomis: Untuk mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Pengolahan Limbah Padat
Menurut
sifatnya pengolahan limbah padat dibagi menjadi 2 cara, yaitu:
- Limbah padat tanpa pengolahan:
Limbah
padat yang tidak mengandung unsur kimia yang beracun dan berbahaya, bisa
langsung dibuang ke tempat tertentu seperti TPA.
- Limbah padat dengan pengolahan:
Limbah
padat yang mengandung unsur kimia yang beracun dan berbahaya, harus diolah
dahulu sebelum dibuang ke tempat tertentu.
Mekanisme pengolahan limbah
1. Penimbunan
Terbuka
Terdapat dua cara penimbunan sampah yang umum dikenal,
yaitu metode penimbunan terbuka (open dumping) dan metode sanitary
landfill. Pada metode penimbunan terbuka, . Di lahan penimbunan
terbuka, berbagai hama dan kuman penyebab penyakit dapat berkembang biak. Gas
metan yang dihasilkan oleh pembusukan sampah organik dapat menyebar ke udara
sekitar dan menimbulkan bau busuk serta mudah terbakar. Cairan yang tercampur
dengansampah dapat merembes ke tanah dan mencemari tanah serta air.
2. Sanitary Landfill
Pada metode sanitary landfill, sampah ditimbun
dalam lubang yang dialasi iapisan lempung dan lembaran plastik untuk mencegah
perembesan limbah ke tanah. Pada landfill yang lebih modern lagi,
biasanya dibuat sistem Iapisan ganda (plastik – lempung – plastik – lempung)
dan pipa-pipa saluran untuk mengumpulkan cairan serta gas metan yang terbentuk
dari proses pembusukan sampah. Gas tersebut kemudian dapat digunakan untuk
menghasilkan listrik.
3. Insinerasi
Insinerasi
adalah pembakaran sampah/limbah padat menggunakan suatu alat yang disebut insinerator.
Kelebihan dari proses insinerasi adalah volume sampah berkurang sangat
banyak (bisa mencapai 90 %). Selain itu, proses insinerasi menghasilkan panas
yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik atau untuk pemanas ruangan.
4. Pembuatan kompos padat dan cair
metode ini adalah dengan mengolah sampah organic
seperti sayuran, daun-daun kering, kotoran hewan melalui proses penguraian oleh
mikroorganisme tertentu. Pembuatan kompos adalah salah satu cara terbaik dalam
penanganan sampah organic. Berdasarkan bentuknya kompos ada yang
berbentuk padat dan cair. Pembuatannya dapat dilakukan dengan menggunakan
kultur mikroorganisme, yakni menggunakan kompos yang sudah jadi dan bisa
didapatkan di pasaran seperti EMA efectif microorganism 4.EMA merupakan kultur
campuran mikroorganisme yang dapat meningkatkan degaradasi limbah atau sampah
organic.
5. Daur Ulang
Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan
bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang
sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku
yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi
polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang
baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang
terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan
pembuatan produk / material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen
sampah modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse,
Reduce, and Recycle).
Material-material
yang dapat didaur ulang dan prosesnya diantaranya adalah:
Barang
Elektronik, material
yang dapat didaur ulang dari barang elektronik misalnya adalah logam yang terdapat
pada barang elektronik tersebut (emas, besi, baja, silikon, dll) ataupun bagian-bagian yang masih dapat dipakai
(microchip, processor, kabel, resistor, plastik, dll).
Logam, besi dan baja adalah
jenis logam yang paling banyak didaur ulang di dunia. Termasuk salah satu yang
termudah karena mereka dapat dipisahkan dari sampah lainnya dengan magnet. Daur ulang
meliputi proses logam pada umumnya; peleburan dan pencetakan kembali. Hasil
yang didapat tidak mengurangi kualitas logam tersebut.
Contoh
lainnya adalah alumunium, yang merupakan bahan daur ulang paling efisien di
dunia. Namun pada umumnya, semua jenis logam dapat didaur ulang tanpa
mengurangi kualitas logam tersebut, menjadikan logam sebagai bahan yang dapat
didaur ulang dengan tidak terbatas.
Bahan Lainnya
Kaca dapat juga
didaur ulang. Kaca yang didapat dari botol dan lain sebagainya dibersihkan dair
bahan kontaminan, lalu dilelehkan bersama-sama dengan material kaca baru. Dapat
juga dipakai sebagai bahan bangunan dan jalan. Sudah ada Glassphalt, yaitu
bahan pelapis jalan dengan menggunakan 30% material kaca daur ulang.
Kertas juga dapat didaur ulang dengan
mencampurkan kertas bekas yang telah dijadikan pulp dengan
material kertas baru. Namun kertas akan selalu mengalami penurunan kualitas
jika terus didaur ulang. Hal ini menjadikan kertas harus didaur ulang dengan
mencampurkannya dengan material baru, atau mendaur ulangnya menjadi bahan yang
berkualitas lebih rendah.
Plastik dapat didaur ulang sama halnya
seperti mendaur ulang logam. Hanya saja, terdapat berbagai jenis plastik di
dunia ini. Saat ini di berbagai produk plastik terdapat kode mengenai jenis
plastik yang membentuk material tersebut sehingga mempermudah untuk mendaur
ulang. Suatu kode di kemasan yang berbentuk segitiga 3R dengan kode angka di
tengah-tengahnya adalah contohnya. Suatu angka tertentu menunjukkan jenis
plastik tertentu, dan kadang-kadang diikuti dengan singkatan, misalnya LDPE
untuk Low Density Poly Etilene, PS untuk Polistirena, dan lain-lain, sehingga mempermudah proses daur
ulang.
6. Dihancurkan
Menghancurkan limbah padat adalah salah satu cara
penanganan limbah padat yang tidak memiliki nilai ekonomis. Namun cara ini bisa
dipilih dengan beberapa pertimbangan tertentu
7. Pencairan
Untuk beberapa jenis limbah padat tertentu, kita bisa
melakukan penanganan denaan cara mencairkan limbah padat tertent sehingga
memudahan kita untuk membuang atau melakukan tahap proses penanganan
selanjutnya
ConversionConversion EmoticonEmoticon